Output-Based Aid di Indonesia: Peningkatan Akses Pelayanan Air bagi Rumahtangga Miskin di Wilayah Barat Jakarta

oba38 bahasa

Sejak tahun 1998, penyediaan air bersih di Jakarta telah dikelola oleh pihak pemegang konsesi. Namun investasi untuk perluasan jaringan pipa air bersih telah mengalami hambatansebagai dampak krisis keuangan di Asia. Akibatnya masih banyak masyarakat terutama rumahtangga miskin, belum  memperoleh sambungan air perpipaan baik secara individual maupun kelompok. Selain itu, banyak diantara warga miskin perkotaan tinggal di wilayah pemukiman kumuh yang bersifat ilegal atau informal, dimana penyediaan air bersih perpipaan tidak memungkinkan untuk dibangun. Akibatnya, mereka harus mengandalkan suplai air dari para penjaja keliling yang seringkali harganya sangat mahal, atau menggunakan air tanah yang tercemar. Tulisan ini mengkaji pengalaman proyek percontohanyang menerapkan proses pemberian bantuan berdasarkan hasilyang dikenal sebagai “output – based aid” (OBA), yang bertujuan untuk menyediakan akses pelayanan air bersih perpipaan yang aman dan terjangkau serta berkesinambungan bagi rumahtangga berpenghasilan rendah di 6 daerah pemukiman di wilayah barat Jakarta. Lebih dari 5.000 KK telah tersambung dengan jaringan air bersih dan saat ini proyek OBA tengah memasuki tahap kedua yang secara khusus akan ditujukan bagi masyarakat yang tinggal di daerah pemukiman informal atau kumuh.

oba38 Jakarta water bahasa (563.97 KB)